MEREKAMAKSI - Cherrypop, sebuah perhelatan musik yang sudah digelar 3 kali sejak 2022 selalu sukses dengan gerbakan-gebrakan seru di tiap tahun nya. Salah satunya yang menjadi ciri khas Cherrypop adalah mendatangkan band atau musisi Mitos. "Band-band yang dianggap mitos di sini adalah mereka yang lagu-lagu nya masih ada di playlist anak-anak sekarang tapi band nya sudah tidak aktif lagi, ada yang hiatus, ada yang bubar, dan lain sebagainya" ungkap Arsita Pinandita, Creative Director Cherrypop Festival saat press conference di Barley & Barrel, Artotel Suites Bianti (Jum'at 01/08/2025).
Cherrypop 2025: "Gelanggang Musik"
Tema yang diambil di setiap tahun nya menggunakan diksi Bahasa Indonesia baku menjadi salah satu ciri khas Cherry Pop Festival. Di 2025 ini tema "Gelanggang Musik” terinspirasi dari Surat Pernyataan Gelanggang Tahun 1950, sebuah pernyataan dari Gelanggang Sastra dan Seniman Merdeka sebagai sikap terhadap arah kebudayaan Indonesia pasca kemerdekaan.
Kami adalah ahli waris yang sah dari kebudayaan dunian dan kebudayaan ini kami teruskan dengan cara kami sendiri. Dikutip dari Surat Kepercayaan Gelanggang, 1950
Kata Gelanggang sendiri memiliki arti ruang atau lapangan, yang mana ini menjadi doa dan harapan bahwa Cherrypop Festival bisa menjadi wadah bertemunya para pelaku industri budaya populer hari ini. Mengutip kalimat Arsita Pinandita yang akrab disapa Dito "Musik menjadi pintu masuk bagi seni visual, fesyen, film, merchandise, desain, zine, hingga gerakan kolektif", tema Gelanggang Musik untuk perhelatan Cherrypop Festival 2025 ini memang sangat sesuai.
Musik sebagai pintu masuk untuk seni visual tentu akan terjadi kolaborasi-kolaborasi misalnya album musik butuh peran illustrator atau desainer untuk membuat artwork untuk cover nya. Begitu juga Cherrypop Festival 2025, ada 3 nama seniman yang digandeng, pertama Ardhira Putra sebagai commission artist yang bertanggung jawab penuh untuk meracik visual Cherrypop yang bernuansa City Pop, Vaponwave, hingga budaya pop Asia. Karya visual tersebut sudah bisa kita lihat di semua publikasi Cherrypop 2025 dengan visual gemerlap dan sarat simbol, warna-warna menyala yang merepresentasikan budaya populer, ikon popkalcer, dan ragam tipografi urban.
Nama kedua adalah Eko Nugroho, seniman rupa asal Yogyakarta yang akan berkolaborasi dengan The Adams kemudian yang ketiga adalah Angki Purbandono, seniman yang tinggal dan bekerja di Yogyakarta sekaligus pendiri dari Ruang MES 56 dan PAPs (Prison Art Program) yang akan berkolaborasi dengan FSTVLST.
“Ceritanya kira-kira begini, ada satu set karyanya Mas Angki yang sudah dibuat beberapa tahun yang lalu, sudah pernah dipamerkan, tetapi belum pernah dipresentasikan di medium yang lain, clue nya begitu” ungkap Farid Stevy di press conference saat ditanya kolaborasi seperti apa yang akan dikerjakan FSTVLST dan Angki Purbandono.
4 Panggung di Cherrypop Festival 2025
Sudah 3 kali tim merekamaksi.com menghadiri gelaran Cherrypop, pertama (2022) di Panggung Alpha Bravo Enterprise, kali kedua (2023) di Asram Edupark, ketiga (2024) di Lap. Panahan Kenari. Yang akan berbeda di Cherrypop tahun 2025 ini adalah ditambahnya panggung yang akan memberi pengalaman baru untuk penonton. Cherry Stage, Nababa Stage, dan Yayapa Stage adalah 3 panggung di tahun 2024 kemarin, kali ini akan ditambah satu panggung bernama "Chilli Stage". Pannggung ini dirancang khusus untuk ruang bagi format musik di luar struktur band dengan konsep intimate gigs, tertutup, dan hanya dapat diakses maksimal 100 orang saja secara bergantian.
Dari 4 panggung tersebut akan di ramaikan 58 penampil lintas genre musik diantaranya untuk band mitos akan dihadirkan The Monophones, Kornchonk Chaos, Dojihatori, dan band Javanese Black Metal asal Purwokerto bernama Santet. Tak hanya itu, ada Emerging atau boleh dibilang kemunculan nya sedang menjadi sorotan di skena musik Yogyakarta hari ini seperti Om Kacau Balau, The Skit, Loon, dan Colorcode.
Program-program Cherrypop 2025
Ada banyak peristiwa yang bisa kita saksikan di tiap tahun perhelatan Cherrypop Festival melalui beberapa program yang ada di dalamnya. Diantaranya ada Rekam Skena, program film dokumenter musik yang digarap oleh pelaku musik yang bukan dari ahli per-film-an. Kemudian Pena Skena, sebuah program jurnalistik musik, mengutip dari laman Instagram Cherrypop Festival, menyebutkan bahwa Pena Skena percaya pemberitaan dan wacana musik akan lebih otentik jika ditulis sendiri oleh pegiat kancah lokal.
Untuk mengelola dan menampung beberapa program dan aktivitas lain di Cherrypop Festival 2025, akan ada Cherry District yang didalamnya akan ada Record Store yang berkolaborasi dengan Jogja Record Store Club (menjajakan berbagai rilisan fisik musik seperti Kaset Pita, CD, dan Piringan Hitam). Kemudian akan ada juga Cherry Shop nantinya akan menyediakan official merchandise band yang tampil di Cherrypop 2025, official merchandise kolaborasi Cherrypop dengan beberapa band penampil, serta official merchandise Cherrypop yang didesain langsung oleh Ardhira Putra selaku Commission Artist.
Selain itu juga ada aktivasi berupa Signing Session bersama band-band yang tampil dan Open Deck Spinning yang berkolaborasi dengan Koloni Gigs untuk siapapun yang ingin memutar koleksi piringan hitamnya. Masih di area yang sama, akan ada Pameran Arsip oleh Lokananta.
Lalu bagaimana dengan live sablonase yang sudah ada semenjak gelaran Cherrypop pertama? apakah akan ada lagi? jawaban nya tentu YA!. Tahun ini, Cherrypop masih akan menghadirkan program Live Sablonase yang berkolaborasi dengan Krack! Studio dan East Division, yang nantinya pengunjung bisa membawa kaos polos sendiri untuk disablon. Ada pun Indofood melalui Indomilk dan Chitato turut mendukung Cherry Market yang menghadirkan 50 tenant brand FnB yang akan menjajakan kuliner kalcer selama acara berlangsung.
![]() |
Cherrypop 2025 - Press Conference - Foto Bersama Narasumber |
"Untuk tahun ini kami akan membawakan all hits, kemudian kolaborasi sama mas Angki, terus ada beberapa campaign yang selalu kami bawakan, yang pertama yaitu pentas yang mengusahakan bersama menjadi ruang yang aman dan nyaman untuk perempuan dan kawan-kawan semuanya, termasuk aman dan nyaman untuk anak-anak karena Cherrypop ramah keluarga. Terus yang kedua, yang sedang kami coba ini tentang sampah di dalam ruang pementasan, dua-tiga kali kami coba di pementasan bisa dilakukan, kami menyelipkan satu kejadian kecil bersama untuk memungut sampah di area pertunjukan pada saat kami main, itu akan kami lakukan lagi. Terus yang ketiga ini belum kami lakukan, tapi semoga menjadi konsiderasi kita bersama bahwa isu tentang copet, isu tentang pencurian di festival masih ada terus, tidak ada yang bisa membuat ini lebih baik kecuali kita bersama, kemudian aware akan hal itu, mungkin di pentas besok FSTVLST akan mencoba untuk membicarakan itu di panggung." closing statement Farid Stevy mewakili FSTVLST di press conference kematin.
Penutup : MEREKAMAKSI
Terima kasih sudah berkunjung ke blog MEREKAMAKSI, sebuah blog yang mencoba mengarsipkan kegiatan kesenian dalam bentuk digital (artikel, foto, maupun video). Artikel berjudul Cherrypop 2025 Mengusung Tema Gelanggang Musik, Siap Suguhkan 4 Panggung semoga bermanfaat untuk kalian yang membaca. Jika ingin kegiatan kesenian kalian kami ulas, bisa hubungi tim Merekam Aksi ke beberapa kontak dan ikuti media sosial kami berikut ini:
e-mail: merekamakasi@gmail.com
instagram: @merekamaksi
twitter: @merekamaksi
facebook: Merekam Aksi
youtube: Merekam Aksi
Komentar
Posting Komentar